Minggu, 09 Agustus 2009
PUNK ADALAH PILIHAN HIDUP
PUNK ADALAH PILIHAN HIDUP
Sejak beberapa tahun yang lalu kehidupan jalanan
Pada dasarnya anak punk yang ada di sekitar kita itu sama, mereka berpenampilan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri. Mereka tidak mau menyakiti sesama, menempatkan rasa kebersamaan di atas segalanya dan yang paling mendasar lagi, anak punk tidak mau melakukan suatu tindakan, kegiatan dan aktifitas yang merugikan orang lain. Salah kaprah orang menempatkan posisi anak punk di antara para pnodong, pencopet dan criminal yang lain. Tidak bisa juga dipungkiri, ada anak yang berpenampilan layaknya anak punk (berambut Mohawk, jelana jeans ketat dan atribut yang lain) tetapi melakukan tindakan criminal. Sungguh disesali, mereka sebenarnya bukan anak punk, tetapi seorang pecundang yang memakai topeng atas nama punk karena cuman ikut-ikutan dan tidak mengetahui punk itu sendiri apa!!! Perlu digaris bawahi mereka bukan anak punk…
PUNK ITU BUKAN HANYA PENAMPILAN DAN ALIRAN MUSIC TETAPI ADA YANG LEBIH MENDASAR DARI SEMUA ITU YAITU IDEOLOGI!!!
Anak punk tidaklah melakukan kegiatan yang merugikan orang lain karena mereka tahu indahnya dunia punk dan menanamkan ideologi punk pada diri mereka sendiri.
Karena sesungguhnya punk bukanlah hanya sebatas
Prinsip mereka sesungguhnya teramatlah sederhana, hidup apa adanya, bergaya, berusaha keluar dari tatanan dan peraturan hidup yang dinilai sudah terlalu mengenkang dan tidak berperi lagi. Mulai dari kekangan keluarga, lingkungan, kebiasaan dan pakem sosial di lingkungannya, sampai ke soal selera music,
Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup.
Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.
Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.
Punk dan Anarkisme
Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang
Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media
Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.
Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).
Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.
